Tanjung Selor, Dandim 0903/Bulungan Letkol Inf Victor Andhyka Tjokro, S.IP melaksanakan Kunjungan Kerja dan Peninjauan Progres Pembangunan PLTA Oleh Dandim 0903/Bulungan beserta Rombongan Ke Wilayah Koramil 0903-02/Peso, Selasa (1/11/2022).
Dandim 0903/Bulungan Letkol Inf Victor Andhyka Tjokro, S.IP didampingi perwakilan PT. Kayan Hydro Energy meninjau lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Bulungan.
Peninjauan dilalukan untuk melihat progres pembangkit listrik yang diproyeksikan terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Kepada media, Dandim 0903/Bulungan Letkol Inf Victor Andhyka Tjokro, S.IP mengatakan, berdasarkan informasi di lapangan saat ini untuk pembukaan badan jalan masih terkendala kontur tanah yang bebatuan. "Nah, untuk bisa meledakkan bebatuan itu butuh perizinan,".
Untuk perizinan, sambungnya, masih berproses di Mabes Polri. Apabila prosesnya sudah selesai maka tahap selanjutnya pelaksanaan peledakan akan langsung dilakukan. "Kalau perizinan itu bisa cepat selesai maka proses pembangunan juga akan lebih cepat," ujarnya.
Dalam hal ini, Kodim 0903/Bulungan akan terus bersinergi dengan seluruh stakeholder untuk mengawal pembangunan PLTA. Sehingga, kegiatan di lapangan terus berprogres. "Kita berharap tidak ada kendala di lapangan. Apalagi sejauh ini masyarakat disini (Kecamatan Peso) mendukung adanya pembangunan PLTA," bebernya.
Apalagi, kedepan akan banyak tenaga kerja yang terserap. Nantinya, daya listrik yang dihasilkan di PLTA ini akan disuplai ke Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Bulungan.
Sementara itu, Project Manager PT KHE, Safran Helizon mengatakan, untuk saat KHE masih menyiapkan infrastruktur jalan dari pemukiman desa menuju bendungan satu sepanjang kurang lebih 8 kilometer (km).
"Progres penyiapan infrastruktur jalan sekarang ini kurang lebih 60 persen," ujarnya.
Di lapangan, kata Safran, pekerjaan masih terkendala material batuan dan jembatan. Untuk itu, KHE akan melakukan blasting. "Untuk izin P2 (pembelian dan penggunaan bahan peledak) sekarang ini masih berproses di Mabes Polri," ungkapnya.
Jika berkaca pada izin P3 (pemilikan, penguasaan, dan penyimpanan bahan peledak) prosesnya membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. Setelah terbit, tahap selanjutnya KHE akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. "Kalau sesuai schedule kita proses blasting akan dimulai November. Iya, paling lambat awal Desember," bebernya.
Kemudian, KHE juga akan melakukan blasting untuk diversion channel (saluran pengelak). Untuk pembangunan konstruksi bendungan satu akan dimulai pada awal 2023 mendatang. "Sarana dan perasana untuk mendukung pembangunan bandungan satu juga akan kita persiapkan," pungkasnya.